Kesempatan kerja bagi seseorang disabilitas yang hidup dengan keterbatasan, baik itu fisik, sensorik netra, sensorik rungu, sensorik wicara dan lain macam keterbatasan itu tidak banyak. Merujuk pada undang-undang penyandang disabilitas no. 8 tahun 2016 pada Pasal 53 ayat (1) Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Badan Usaha Milik Negara wajib memperkerjakan paling sedikit 2% Penyandang Disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja. Perusahaan swasta pun diharapkan dapat menyerap tenaga kerja disabilitas sebanyak 1% dari total jumlah karyawan. Namun pada kenyataannya lowongan kerja yang ada itu hanya sebagai penggugur kewajiban saja. Cuma sedikit yang bisa lolos dan bisa bertahan, kebanyakan tereliminasi persyaratan dan memilih mundur.
Jika bekerja seperti umumnya tidak mungkin, maka berwirausaha adalah pilihan terbaik. Seperti saya (sensorik rungu) dan suami (daksa polio/fisik) memilih membuka usaha jasa permak daripada kerja sebagai buruh jahit di pabrik. Fisik kami tidak tahan dengan sistem kerja di pabrik. Efek kelelahan jadi mudah jatuh sakit, hasil kerja akhirnya habis dipakai berobat. Bagaimana kami bisa menabung kalau terus seperti itu?
Dengan modal awal berupa mesin jahit besar dan mesin obras bantuan Dinsos mulailah kami merintis usaha jasa “Samoenaka Vermaks” di tahun 2016. Berlokasi tak jauh dari tempat tinggal, kami menyewa kios berukuran 1,5 x 5 meter. Berhadapan langsung dengan jalan raya menuju Kompleks Pemda Kabupaten Bandung. Target customer kami tak lain para ASN yang setiap pagi dan sore wara-wiri di depan kios. Sedikit demi sedikit pelanggan bertambah. Sebisa mungkin kami mengikat mereka menjadi pelanggan tetap dengan hasil kerja dan pelayanan terbaik. Saat pandemi menyerang, alhamdulillah kami bisa bertahan. Masih bisa bayar sewa kios dan makan itu sesuatu yang wajib disyukuri. Pandemi mengajarkan pada kami untuk tidak bergantung pada satu usaha. Harus ada usaha sampingan. Karena suami sudah sibuk mengelola usaha permak, maka usaha sampingan ini sayalah yang mengelolanya.
Hidup sebagai disabilitas sensorik rungu, komunikasi verbal tidak sebaik tulisan. Sering tulalit bahkan salah paham. Maka usaha sampingan ini harus disesuaikan dengan kondisiku. Jualan online solusinya. Kembali saya mempelajari B.O.M alias Bisnis Online Milyaran. Hadiah seorang sahabat. Dari dia pula saya berkenalan dengan TOKORAME. Aplikasi olshop yang mudah dioperasikan emak-emak gaptek seperti saya. Learning by doing dengan modal hp dan kuota nekad lah saya pada 2 Januari 2022 Samoenaka shop resmi terdaftar sebagai salah satu reseller Tokorame.
Customer pertama tak lain suami tercinta. Terlepas dari ketidaksempurnaan fisiknya, sejatinya beliau itu seorang perfeksionis bila tentang fashion. Seumur rumah tangga kami, Cuma pernah sekali menemaninya belanja baju di Mall. Selanjutnya selalu menolak diajak belanja. Ribet aslinya. Teliti sekali saat memilih pakaian. Tak peduli harus bolak-balik ke kamar pas kalau tidak cocok kembalikan ke tempat dan lanjut cari lagi yang sesuai syarat dan ketentuannya.
Produk pertama yang dibeli pak suami adalah Brixton Shirt by Afework. Saat pertama kali melihat produk tersebut di katalog Tokorame pak suami mengaku suka dengan model dan warnanya. Dan saat kaos tersebut ada di hadapannya, he is falling in love. ‘Bahannya bagus tebal tapi tidak gerah dan jahitannya rapi juga kuat. Bagusv pisan, Mi!’ ujarnya setelah memcoba memakai Brixton shirt-nya Afework.
Tokorame itu jawaban atas do’a-do’a yang tiada henti dideraskan. Usaha online tanpa harus stock barang dan belanja produk premium tanpa harus berlelah-lelah datang ke Mall, ya TOKORAME-lah solusinya. Masyaallah 2 in 1.
Setelah tahu kwalitas produk TOKORAME, pak suami mengizinkan saya menekuni kembali dunia olshop. Pelanggan tetap Samoenaka shop memang baru sebatas saudara dekat. Di Sosmed masih harus membangun branding, mencari pasar dan tentunya gencar promosi. Setelah satu tahun berlalu tetap optimis menekuni olshop. Sambil jualan online, diri ini pun kembali belajar menulis. Bagi seseorang disabilitas rungu merangkai kata itu tak semudah seperti membalikkan telapak tangan.
Alhamdulillah Allahu Subhanahu Wa Ta’ala memberi kemudahan dalam mempelajari copywriting. Semoga ke depannya semua bisa lebih baik dan berkah. Dan tentunya TOKORAME tetap jadi solusi terbaik bagi ibu-ibu IRT yang ingin punya penghasilan sendiri, pun jadi solusi terbaik bagi buyer yang ingin barang premium tapi males keluyuran di Mall.