Berkaca ke zaman dahulu kala dimana pusat perbelanjaan menganut madzhab konvensional yang memegang nilai bahwasannya para konsumen diharuskan berkunjung ke tempat perbelanjaan terlebih dahulu untuk memboyong produk yang ingin dibeli. Hal tersebut akan memakan waktu dan biaya. Menguliti suatu isu diharuskan untuk mengetahui dari berbagai sudut pandang. Jika meninjau dari sisi produsen yang dimana berperan dalam menciptakan produk dan jasa, maka ketika zaman menganut sistem konvensional otomatis akan menelan pundi-pundi uang yang terlampau tinggi untuk mencukupi kebutuhan modal. Mengapa demikian? mari menelaah sejenak. Berdirinya suatu pusat perbelanjaan akan mengundang beragam peralatan dan kebutuhan lainnya yang memadai pula. Seperti halnya lampu yang memerlukan aliran listrik untuk menerangi sejumlah pusat perbelanjaan dan fenomena tersebut akan meraup modal yang jika dirinci selama perbulan, maka sudah memperoleh angka yang cukup tinggi.

Kemudian dekorasi toko yang juga memerlukan sejumlah dana dalam menyokongnya. Dan sederet kebutuhan lainnya yang tentunya akan menelan modal sangat banyak dalam membangun suatu usaha. Oleh sebab itu, pihak produsen akan menentukan harga yang lebih tinggi.
Akan lebih bijak apabila jika sudut pandang pihak penjual dan konsumen turut dijabarkan. Pihak penjual yang memegang peran kendali berupa menjualkan kembali produk yang didapatkan dari pihak produsen. Hal tersebut bukanlah sebuah masalah bagi para penjual yang notabene sudah berumur. Namun akan memicu permasalahan bagi para kalangan yang belum berkecukupan layaknya anak sekolah yang belum memiliki penghasilan memadai. Apabila harga suatu produk melambung tinggi, pihak penjual yang belum memiliki penghasilan yang memadai akan mengalami kesulitan untuk menjalankan perannya dalam melakukan transaksi muamalah.
Jika sudut pandang para pedagang sudah dikuliti, alangkah lebih baiknya jikalau para pembeli diikutsertakan untuk dijabarkan. Pihak konsumen yang notabene menjadi penikmat produk yang terpampang pun juga turut mengalami kendala berupa bertemunya harga pasar yang melambung tinggi. Ketika harga terus-menerus melambung tinggi, maka permintaan (demand) akan suatu produk akan rendah. Alhasil para konsumen yang pada mulanya menginginkan atau membutuhkan untuk memboyongnya akan berpindah haluan untuk tidak memboyongnya. Teori inilah yang mampu menggambarkan kondisi pasar yang berseliweran. Kemudian tidaklah jarang ditemukan bahwasannya pihak konsumen mengalami keruwetan dalam mengakses lokasi pusat perbelanjaan dikarenakan sistemnya yang terbilang menganut madzhab konvesional yang mengharuskan tatap muka. Belum lagi apabila lokasi toko berjauhan dari tempat para konsumen bermukim. Fenomena tersebut akan memicu ongkos yang berlebih.
Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan yang menerpa. Kemudahan merupakan pelipur lara bagi seluruh kaum seantero raya. Permasalahan yang dialami oleh pihak produsen, penjual, dan konsumen memiliki solusi yang sudahlah direalisasikan dalam kehidupan nyata. Di zaman yang sudah berkembang pesat dimana memegang kental sistem kemodernan, maka hal demikian telah mendatangkan kemudahan bagi seluruh pemerhati. Hadirnya para produsen yang membangun lapangan pekerjaan yang dijalankan secara online akan meminimalisasi modal, mengefisiensi waktu, meringkas aktifitas, dan sederet kebaikan lainnya. Hadirnya tokorame yang merupakan aplikasi pusat perbelanjaan yang khusus menjual aneka busana muslim dan muslimah akan mendatangkan keberkahan dan kemudahan bagi para produsen, penjual, dan konsumen. Tokorame menganut madzhab modern yang mempermudah para konsumen untuk memboyong produk yang diinginkan atau dibutuhkan. Pihak konsumen tidak perlu bersusah payah keluar dari rumah dalam mengeksekusi produk yang ingin ia beli. Dirinya hanya cukup mengakses aplikasi pusat perbelanjaan tersebut dan melakukan transaksi.
Ketika caranya mudah, maka akan menciptakan keefisienan. Bahkan kegiatan serupa dapat dilakoni sembari hadir sebagai tamu walimah dan agenda lainnya. Kemudahan yang diberikan oleh tokorame tidak hanya berlaku pada pihak konsumen saja. Melainkan akan memudahkan para penjual pula dalam melakukan perannya. Mengapa? platform tokorame berbeda dengan toko muamalah lainnya. Jika berkaca pada fenomena yang berseliweran, maka seorang penjual haruslah membeli produk tersebut terlebih dahulu, kemudian ketika produknya sudah ditangan sang penjual, barulah produk tersebut dapat dijual kembali. Hal tersebut akan memakan waktu. Dan tokorame hadir sebagai superhero yang mendatangkan kegembiraan. Bagaimana tidak? dirimu tidak perlu merasakan kesemrawutan proses, sebab tokorame menawarkan sistem berupa jikalau terdapat pihak konsumen yang membeli produk, maka produk tersebut akan dikirim dari pihak produsen ke konsumen tanpa harus dikirimkan terlebih dahulu ke pihak penjual barulah ke pihak konsumen.

Sehingga akan memudahkan para penjual yang mana Tokorame panggil Mitra untuk menjalankan. Tidak perlu menyetok produk hingga bertumpuk-tumpuk kemudian barulah diperjualbelikan. Kemudahan yang ditawarkan oleh tokorame yang terbilang menganut madzhab modern juga dirasakan oleh pihak produsen tersendiri. Mengapa demikian? Segala sesuatu yang dijalankan secara online akan meminimalisasi biaya dan meringkas waktu. Sebab pihak produsen tidaklah perlu mengeluarkan pundi-pundi uang yang sangat fantastis untuk menyewa atau membeli toko di sejumlah mall terlebih dahulu. Jika dirimu adalah pihak pemerhati mengenai harga outlet, pasti tidak akan jengah dengan penjabaran ini. Kemudian sistem online juga akan mendatangkan keefektifan dalam berproses. Karena dapat dilakukan dari zona nyamannya. Katakanlah rumah. Kemudahan akan mendatangkan keberkahan dan keberkahan akan menciptakan kebahagiaan pada jiwa.